KOMPLEKS STADION UTAMA DAN MADYA MASIH DITUTUP UNTUK UMUM

 SAMARINDA-Pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia termasuk Kalimantan Timur, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim masih menutup operasional Stadion Utama Palaran dan Madya Sempaja untuk umum.
"Kita ketahui bersama saat ini kasus terkonfirmasi positif terus bertambah yang berarti penyebaran virus covid masih terjadi. Sehingga langkah paling tepat adalah memperpanjang penutupan kedua stadion tersebut, yang pada saat sebelum pandemi jumlah pengunjung perharinya dapat mencapai 3.000 orang,"jelas Kadispora Kaltim, Agus Tianur.
Ditambahkannya, kedua stadion tersebut normalnya juga menjadi tempat latihan atlet profesional yang berlatih jelang mengikuti event kejiaraan termasuk Pekan Olahraga Nasional yang tahun ini menurut rencana akan digelar September 2021 mendatang di Papua.
"Di Stadion Madya Sempaja misalnya, selain stadion yang biasa digunakan atletik, sejumlah cabang olahraga memusatkan latihan di kompleks stdaion yang mulai berfungsi di tahun 2004 tersebut, seperti kempo, hockey, angkat besi dan angkat berat, serta futsal. Namun semua harus bersabar demi penekanan penularan virus corona ini,"kata Agus.
Pemprov Kaltim lanjutnya mendukung penuh langkah Stagas Covid-19 dan  tidak ingin mengambil resiko. Karena akibatnya, akan berdampak pada keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Pria yang juga aktif di sejumlah organisasi kepemudaan dan keolahragaan itu, menyampaikan bahwa Dispora berjarap agar kedua stadion tersebut dapat difungsikan secara normal kembali.
"Kita terus berupaya dengan berkomunikasi, berkoordinasi serta mengkonsultasikan hal ini dengan pimpinan tertinggi, baik Gubernur, Wagub, serta Sekda, termasuk tentunya Satgas Covid Provinsi Kaltim,"tambahnya.

Artinya, kalau harus dibuka langkah apa yang akan dilakukan, agar penggunaan Stadion Madya maupun Utama Palaran, khususnya untuk kegiatan olahraga berjalan baik dan tidak menjadi tempat klaster baru penularan Covid-19.

"Nantinya bila memang diizinkan buka di masa pandemi ini, Dispora mengusulkan hanya untuk kegiatan olahraga. Sedangkan kegiatan sosial, seperti penggunaan gedung untuk acara pernikahan dan kegiatan kemasyarakatan lainnya belum bisa dilaksanakan,"pungkas mantan Kepala Uptd SKOI tersebut. (rdi)